Physical Data Model adalah representasi data yang lebih mendetail dan teknis, yang fokus utamanya adalah pada bagaimana data akan disimpan secara fisik di dalam sistem basis data. Ini melibatkan penentuan detail terkait dengan struktur penyimpanan, seperti format data, indeks, dan partisi, serta memastikan bahwa akses data berlangsung secara optimal. Physical data modeling bertujuan untuk mengimplementasikan logical data model dalam basis data secara efisien, dengan kinerja yang optimal. Ini mencakup pemilihan tipe data yang tepat, penyusunan indeks untuk mempercepat query, serta mengatur elemen fisik lainnya agar basis data berfungsi dengan maksimal.
Implementasi Physical Data Model (PDM) dalam basis data mencakup beberapa langkah utama untuk menerjemahkan desain logis dan konseptual menjadi struktur basis data yang efisien.
1. Konversi Model Data: Entitas dalam model logis dipetakan ke tabel dengan kolom yang sesuai. Setiap tabel memiliki Primary Key (PK) dan Foreign Key (FK) untuk menjaga relasi antar tabel.
2. Pengaturan Tipe Data: Kolom dalam tabel diberi tipe data yang sesuai, seperti integer atau varchar, untuk memastikan integritas dan efisiensi penyimpanan.
3. Normalisasi dan Denormalisasi: Normalisasi dilakukan untuk menghindari redundansi data, namun denormalisasi bisa dilakukan jika diperlukan untuk meningkatkan performa query.
4. Penambahan Batasan dan Aturan: Batasan seperti NOT NULL, UNIQUE, dan CHECK diterapkan, serta trigger dan stored procedures digunakan untuk mendukung logika bisnis.
5. Pengujian dan Validasi: Pengujian dilakukan untuk memastikan relasi dan performa query berjalan dengan baik, serta batasan data berfungsi sebagaimana mestinya.
6. Dokumentasi: Struktur basis data didokumentasikan dengan diagram dan deskripsi tabel serta relasi, memudahkan pemeliharaan di masa depan.